JEMBER - Kepedulian Polres Jember yang merupakan Polres jajaran Polda Jatim terdahap pelaku UMKM di Kabupaten Jember agar bangkit dari keterpurukan pasca Pandemi Covid-19, benar-benar diwujudkan dengan ngopi bareng perwakilan pelaku UMKM pada Selasa (22/11/2022).
Acara ngopi bersama perwakilan pelaku UMKM ini digelar di taman baca Satlantas Polres Jember dengan dihadiri oleh beberapa pelaku UMKM dari berbagai Kecamatan.
Dalam pertemuan yang berlangsung santai ini, Kapolres Jember mendengarkan apa yang selama ini menjadi kendala pelaku UMKM di Jember yang dalam memasarkan produknya untuk dipecahkan bersama.
“Pertemuan ini, bentuk kepedulian kami dalam kebangkitan ekonomi pelaku UMKM, dan tadi kami mendengar berbagai permasalah yang dihadapi oleh pelaku UMKM, dan kami mencari solusi serta cara memecahkan permasalah tersebut, ” ujar Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo SIK. SH.
Dari hasil diskusi yang digelar tersebut, Kapolres Jember melihat, persoalan yang paling mendasar dari pelaku UMKM, adalah pemasaran dan branding produk itu sendiri, sehingga dirinya akan menjembatani persoalan ini dengan melakukan diskusi bersama Pemkab dan juga pihak Perbankan.
“Memang ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh pelaku UMKM, dan yang paling krusial adalah branding atau pemasaran dari produk itu sendiri, pelaku UMKM butuh wadah atau tempat yang bisa dijadikan untuk menjajakan produknya, dan mengenai ini, kami akan menjembatani apa yang disampaikan oleh pelaku UMKM ini dengan Pemkab dan juga pihak Perbankan, ” ujar Kapolres.
Baca juga:
Kapolres Mojokerto Cek Terminal Kertajaya
|
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga mengingatkan kepada pelaku UMKM, bahwa dalam menjalankan usahanya, sekiranya untuk tidak saling menjatuhkan antara satu sama lain, semua ada pangsa pasarnya sendiri, bila perlu, antara pelaku UMKM yang satu dengan yang lain bersatu untuk sama-sama memasarkan produknya ke luar daerah.
Sementara Taufik Ardhi Nugraha salah satu pelaku UMKM yang ikut dalam pertemuan tersebut menyatakan, bahwa persoalan yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM adalah masalah pemasaran.
Padahal menurut pria yang pernah menjadi Kepala Operasional Manager PT. Temprina Media Grafika Jawa Pos Group ini, di Indonesia, 96 persen penyerapan tenaga kerja ada di sektor UMKM.
“Rill ini, 96 persen, penyerap tenaga kerja di Indonesia itu adalah pelaku UMKM, namun ketika UMKM lesu karena kesulitan pemasaran, maka juga akan berdampak pada pengangguran, dan apa yang disampaikan Kapolres hari ini, bagi kami sangat membantu pelaku UMKM di Jember, dan semoga bisa terwujud, ” pungkas pria yang saat ini menekuni usaha kuliner di Jalan Teuku Umar Jember. (*)