JEMBER - Program Bangga Kencana, merupakan salah satu program dari BKKBN, yang berfokus untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Dalam rangka mensosialisasikan program tersebut ke para Jurnalis, secara bersama DP3AKB dan BKKBN Kabupaten Jember sebagai narasumber, dan melakukan sosialisasi secara langsung, kepada awak media. Kegiatan berlangsung di Aula Bina Kencana DP3AKB Jl. Jawa 51 Jember.
Baca juga:
Kodim 0824/Jember Terima.Tim Wasrik
|
Progres pelaksanaan program Bangga Kencana, khususnya pengendalian laju pertambahan penduduk di Kabupaten Jember.
Kepala DP3AKB Kabupaten Jember, Drs. Suprihandoko mengatakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana merupakan unsur pendukung tugas Bupati yang bertanggungjawab kepada Bupati.
Tugas-tugas itu antara lain penyelenggaraan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pelembagaan PUG, Bidang Pelayanan dan Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak, Bidang Pengendalian Penduduk, Advokasi dan Pergerakan dan Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
Salah satu program pengendalian penduduk yang dikenal dan masih terus disosialisasikan hingga saat ini adalah Program Keluarga Berencana.
Dengan slogan “Dua Anak Lebih Baik” pemerintah mengajak masyarakat untuk melaksanakan dan mewujudkan Program Keluarga Berencana dengan baik. Dengan melaksanakan program ini, tentu masyarakat sudah turut berkontribusi dalam menekan laju pertumbuhan penduduk dan mencegah lonjakan yang semakin tinggi.
Sementara itu J Anto Budi N, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) DP3AKB Jember menyampaikan pentingnya mengegah stunting. Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa.
Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya. (Narno).